Kosmetika tradisional adalah yang dapat dibuat sendiri, langsung dari bahan-bahan yang segar atau bahan-bahan yang telah dikeringkan, buah-buahan atau tanaman yang ada disekitar kita. Kosmetika ini diolah menurut resep dan cara pengolahan yang turun temurun dari nenek moyang misalnya; minyak kelapa dan minyak kemiri.
Kesulitan yang dijumpai dalam memakai kosmetika tradisional ini ialah pemakainya yang kurang praktis karena membutuhkan waktu yang agak lama, sebab bila akan dipakai baru dibuat dan susah dalam penyimpanan sehingga tidak semua orang mau melakukannya sebagaimana halnya kosmetika modern. Tetapi kebaikan atau efek positifnya sangat memberi makna kepada pemakai karena secara umum kosmetika tradisional tidak memberikan pengaruh yang negatif kepada kulit kepala dan rambut.
Beberapa jenis kosmetika tradisional rambut yang termasuk kelompok yang bersifat menyuburkan dan memperkuat akar rambut, adalah sebagai berikut:
1) Kelapa (Cocos nucifera L)
Semua bahan tersebut dicuci bersih dengan air hangat dan dimasukkan ke dalam minyak yang sudah matang atau dalam keadaan hangat-hangat kuku, sehingga daun-daun tersebut tidak terlalu layu. Minyak inilah yang diurut-urutkan ke kulit kepala sampai ke ujung rambut, terutama rambut yang kering dan pecah-pecah. Seluruh bagian tumbuhan berguna untuk kesehatan. Jenis kelapa yang baik untuk dijadikan bahan penyubur rambut adalah kelapa hijau.
Tumbuhan yang menyukai udara panas ini dapat ditemukan pada ketinggian 150-1.000 m dpl. Caranya adalah; dibutuhkan daging biji kemiri sebanyak ¼ kg, lalu ditumbuk sampai halus. Kemudian dimasukkan ke dalam panci, tambahkan 1 gelas air bersih sambil diaduk sampai merata. Campuran tersebut lalu dipanaskan di atas api sampai mendidih dan keluar minyaknya. Setelah dingin lalu diperas dan disaring dengan sepotong kain, untuk diambil minyaknya, lalu didihkan kembali. Setelah dingin, minyak kamiri ini bisa digosokkan pada kulit kepala sambil ditekan-tekan dan rambut ditutup dengan cup rambut, biarkan lebih kurang 20 menit baru rambut dicuci bersih. Lakukan 2-3 kali seminggu.
Dewasa ini lidah buaya telah dibudidayakan untuk berbagai keperluan industri seperti pembuatan gel, cream, pil atau tepung yang digunakan untuk perawatan rambut. Masyarakat umumnya menanam dipot atau pekarangan rumah guna keperluan perawatan rambut atau sebagai tumbuhan obat.
Ambil sebatang daun lidah buaya yang segar berukuran sedang. Cara pengolahannya adalah kulit daun lidah buaya dikupas. Ambil lendirnya yang menyerupai agar-agar lalu digosokkan ke seluruh kulit kepala dan rambut sampai basah. Tutup rambut kepala tersebut dengan sepotong kain. Sebaiknya dilakukan setelah mandi sore. Esok paginya baru rambut dicuci bersih. Lakukan setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang memuaskan.
Tanaman ini biasa digunakan untuk variasi pada karangan bunga. Tumbuhan ini berasal dari Afrika tropis. Ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman hias.Tumbuhan ini berdaun kaku dan keras, permukaannya licin, dengan pinggiran daunnya berwarna kunig emas. Helai daun berkumpul dipangkal akar. Daun panjang berbentuk talang, dengan ujung runcing, pangkal menyempit. Cara pengolahannya adalah; ambil 2 batang daun lidah mertua. Lalu cuci bersih dan digiling halus. Tambahkan sedikit air, sambil diaduk rata seterusnya diperas dengan sepotong kain. Air perasan ini langsung digunakan untuk membasahi kulit kepala dan rambut. Tutup rambut dengan sepotong kain. Sebaiknya dilakukan sehabis mandi sore. Keesokan paginya rambut dicuci bersih.
Tanaman jarak kosta atau dikenal juga dengan nama jarak gundul biasanya ditanam sebagai tanaman pagar, walaupun tumbuh liar. Jarak pagar dapat tumbuh pada tanah yang tidak subur dan beriklim panas, dari dataran rendah sampai ketinggian 300 m dari permukaan laut. Cara pengolahannya pilih biji jarak yang sudah tua, lalu ditumbuk sampai mengeluarkan minyak. Peras dengan sepotong kain. Minyaknya ini digunakan untuk membasahi kulit kepala sambil dipijat ringan. Biarkan beberapa saat lalu dicuci bersih dengan shampo. Lakukan seminggu sekali.
Tanaman pare banyak ditemukan di daerah tropika. Tumbuh subur di dataran rendah. Walaupun bisa tumbuh liar umumnya pare dibudidayakan atau ditanam dipekarangan untuk diambil buahnya. Cara pengolahan dan penggunaanya adalah sebagai berikut;
- Ambil segenggam daun pare. Usahakan yang masih segar. Setelah dicuci bersih tumbuk sampai menjadi adonan seperti bubur. Tambahkan ¾ cangkir air bersih. Ramuan ini kemudian diembunkan semalaman. Pagi hari disaring. Airnya dipakai untuk membasuh rambut dan kulit kepala.
- Daun pare digunakan untuk menyuburkan rambut yang tipis dan kemerahan. Terutama untuk menyuburkan rambut bayi dan anak balita.
7) Bayam (Amaranthus tricolor)
Tanaman ini merupakan tumbuhan liar yang tumbuh dikebun, pekarangan yang terlantar, tepi jalan, atau sekitar saluran air. Cara pengolahannya adalah; ambil segenggam daun dan batang bandotan segar lalu dicuci bersih. Kemudian ditumbuk sampai lumat, seterusnya dioleskan ke seluruh kulit kepala dan rambut. Tutup kepala dengan sepotong kain. Biarkan selama 2-3 jam. Setelah itu rambut dibilas dengan air hangat dan dicuci sampai bersih. Lakukan 1-2 minggu sekali.
9) Padi (Oryza sativa)

10) Urang-aring (Eclipta prostrata)
Urang-aring merupakan tumbuhan liar dipinggir selokan, ditepi jalan atau tepi pantai sampai ketinggian 1.500 m dari permukaan laut. Tumbuhan bertangkai banyak ini tumbuh tegak, kadang berbaring, dengan tingginya dapat mencapai 80 cm. Cara pengolahannya adalah; ambil segenggam urang-aring lalu cuci bersih dan ditumbuk sampai halus. Tambahkan 2 gelas air bersih, aduk rata diperas dan disaring. Air saringan ini diembunkan selama 1 malam.
Selanjutnya digunakan untuk membasahi kulit kepala dan rambut sambil dipijat-pijat. Lakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
Nah,..cukup segitu aja deh informasinya..semoga berguna ya...oke just enjoy your beauty...